MANAJEMEN MEMORY
MANAJEMEN MEMORI
Mata Kuliah
|
:
|
Sistem Operasi
|
Nama Dosen
|
:
|
Nur Yuliani
|
DISUSUN OLEH :
KELAS
|
:
|
2 KA20
|
11111538
|
Brian Rotama Putra
|
|
14111067
|
Laras windy tiara
|
|
16111061
|
Reza Reviandi
|
|
15111837
|
Ramos
RiksonMalela
|
|
16111309
|
RizchaChintya
|
|
17111490
|
Yanuar Kurniawan
|
|
12111828
|
Fergi Febrian
|
|
16111559
|
Sakarendra
|
SISTEM INFORMASI
ILMU KOMPUTER DAN
TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
LARAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas tuntunan dan kasih-Nya kami
mampu menyelesaikan makalah dengan judul manajemenmemori.
Makalah ini ditulis
dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan untuk dapat mempelajari, memahami
dan mencoba manajemenmemori
secara mudah dan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, makalah ini ditujukan
juga untuk memenuhi tugas semester empat
dalam pelajaran Sistem Operasi.
Dalam makalah ini juga
kami berusaha memberikan materi secara lengkap, sederhana dan mudah untuk
diaplikasikan. Makalah ini tidak akan ada tanpa bantuan dari rekan-rekan yang
membantu kami baik dalam materi maupun moral. Bersama ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan
selama ini kepada Kami.
Ada pepatah bahwa tidak
ada gading yang tidak retak maka makalah ini pun tidak lepas dari kekurangan
baik dari segi teknis maupun segi materi sehingga jika ada saran dan kritik
yang membangun anda dapat memberitahukannya kepada kami. Akhir kata kami ucapakan terimakasih.
Depok, 18 April 2013
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
3
A.
LATAR
BELAKANG
3
B.
MAKSUD
DAN TUJUAN
3
C. RUANG LINGKUP
4
BAB II PEMBAHASAN MATERI
4
1. KONSEP DASAR MEMORI
4
1.1.
KONSEP BINDING
5
1.2.
DYNAMIC LOADING
5
1.3.
DYNAMIC LINKING
6
1.4.
OVERLAY
6
2.
STRATEGI
MANAJEMEN MEMORI
7
3.
RUANG
ALAMAT LOGIKA DAN FISIK
8
4.
SWAPPING
8
5. PENCATATAN PEMAKAIAN MEMORI
8
5.1.
PETA BIT
9
5.2.
LINKED LIST
9
6.
MONOPROGRAMMING
DAN MULTIPROGRAMMING
10-11
7. PENGALOKASIAN BERURUTAN
12
7.1.
MULTIPROGRAMMING
DENGAN PARTISI STATIS
13
7.2.
MULTIPROGRAMMING
DENGAN PARTISI DINAMIS
14
7.3.
SISTEM BUDDY
14
8. PENGALOKASIAN TAK BERURUT
14
8.1.
PAGING
14-16
8.2.
SEGMENTASI
16
BAB III PENUTUP
17
1.
KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sistem operasi adalah perangkat lunak
sisitem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan
manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk
menjalankan perangkat lunak aplikasi seperti program-program pengolah kata dan peramban
web. Secara umum, Sistem Operasi adalah perangkat lunak pada lapisan
pertama yang ditempatkan pada memori computer pada
saat komputer dinyalakan booting. Dan pada pembahasan ini
akan dibahas tentang Memori sebagai
tempat penyimpanan instruksi/ data dari program yang secara Manajemennya.
B.
MAKSUD
DAN TUJUAN
a.
Maksud
Maksud dari penulisan makalah ini untuk membahas
manajemanmemori
sehingga kita dapat mengetahui sejauh mana perkembangan dari memoridalamsuatu proses di dalam computer yang
kitagunakansehari-haridan sebagai bahan pengetahuan dan informasi.
b.
Tujuan
Mengetahui bagaimana suatu proses penyimpanan ituterjadi
Mengetahuai
Manajemen memori dalam kehidupan sehari-hari
Mempelajari
lebih jauh tentang manajemen memori.
C.
RUANG
LINGKUP
Memori adalah pusat kegiatan pada sebuah komputer,
karena setiap proses yang akan dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu. Memori sebagai tempat penyimpanan instruksi/ data
dari program. Untuk dapat
dieksekusi, program harus dibawa ke memori dan menjadi suatu proses dalam pembahasan ini akan
membandingkan bahas lebih mendalam
tentang manajemen suatu memori di komputer.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
1.
KONSEP
DASAR MEMORI
Memori sebagai tempat penyimpanan instruksi/ data dari
program sehingga untuk dapat dieksekusi, program harus dibawa ke memori dan
menjadi suatu proses.
Pengertian memori disini adalah pusat operasi pada modem komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu
Pengertian memori disini adalah pusat operasi pada modem komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu
Manajemen Memori merupakan salah satu bagian
terpenting pada sistem operasi. Sejak awal komputer digunakan untuk keperluan
komputasi, kebutuhan akan memori yang lebih besar dibandingkan dengan keadaan
fisik memori di dalam sistem terus meningkat. Berbagai perhitungan dan strategi
terus dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ukuran memori fisik.
Sistem operasi memberikan tanggapan terhadap manajemen
memori utama untuk aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1.
Menjaga dan
memelihara bagian-bagian memori yang sedang digunakan dan dari yang
menggunakan.
2.
Memutuskan
proses-proses mana saja yang harus dipanggil kememori jika masih ada ruang di
memori.
3.
Mengalokasikan
dan mendelokasikan ruang memori jika diperlukan
Media
penyimpanan data di dalam komputer disebut sebagai memory atau storage. Dalam hal ini pengertian memori terbagi menjadi 2
(dua), yaitu internal memory dan external
memory.
Ada dua pengaruh dari manajemen memori dalam pembuatannya, yaitu :
1. Diinginkan
bahwa memory management harus sesederhana mungkin.
2. Ada
kehendak supaya pemakai bisa fleksibel dalam penggunaannya.
Kebanyakan komputer, selain dilengkapi dengan
memori utama (real memory),
dilengkapi juga dengan media penyimpanan yang paling umum adalah disk, karena biayanya murah dan program
dapat disimpan pada alat penyimpanan sekunder ini, maka ukuran program tidak
dibatasi oleh ukuran memori utama, namun oleh ukuran ruang alamat logis
komputer.
1.1.
KONSEP
BINDING
Binding adalah cara instruksi dan data (yang
berada di disk sebagai file yang dapat dieksekusi) dipetakan ke alamat memori.
Ø Binding
instruksi
dan data ke memori dapat dapat terjadi dalam tiga cara
yang berbeda:
o Compilation Time. Jika
kita tahu dimana proses akan ditempatkan di memori pada saat mengkompilasi,
maka kode absolut dapat dibuat. Kita harus mengkompilasi ulang kode jika lokasi
berubah.
o Load Time. Kita
harus membuat kode relokasi jika pada saat mengkompilasi kita tidak mengetahui
proses yang akan ditempatkan dalam memori. Pada kasus ini, binding harus
ditunda sampai load time.
o Execution Time.
Binding harus ditunda sampai waktu proses berjalan selesai jika pada saat
dieksekusi proses dapat dipindah dari satu segmen ke segmen yang lain di dalam
memori. Kita butuh perangkat keras khusus untuk melakukan ini.
Sebagian besar sistem memperbolehkan sebuah
proses user (user process) untuk meletakkan di sembarang tempat dari
memori fisik. Sehingga, meskipun alamat dari komputer dimulai pada 00000,
alamat pertama dari proses user tidak perlu harus dimulai 00000
1.2.
DYNAMIC
LOADING
Dengan dynamic loading, suatu routine tidak diload sampai dipanggil. Semua
routine disimpan pada disk sebagai format relocatable load
Mekanisme dasar :
›
Program utama diload
dahulu dan dieksekusi
›
Bila suatu routine perlu
memanggil routine yang lain, routine yang dipanggil lebih dahulu diperiksa
apakah routine yang dipanggil sudah diload. Jika tidak, relocatable linking
loader dipanggil untuk meload routine yang diminta ke memori dan mengupdate
tabel alamat dari program yang mencerminkan perubahan ini.
1.3.
DYNAMIC
LINKING
Dynamic Linking adalah proses
dengan banyak langkah, ditemukan juga penghubung-penghubung pustaka yang
dinamis, yang menghubungkan semua rutin yang ada di pustaka. Beberapa sistem
operasi hanya mendukung penghubungan yang statis, dimana seluruh rutin yang ada
dihubungkan ke dalam suatu ruang alamat. Setiap program memiliki salinan dari
seluruh pustaka. Konsep penghubungan dinamis, serupa dengan konsep pemanggilan
dinamis.
Pemanggilan
lebih banyak ditunda selama waktu eksekusi, dari pada lama penundaan oleh
penghubungan dinamis. Keistimewaan ini biasanya digunakan dalam sistem kumpulan
pustaka, seperti pustaka bahasa subrutin. Tanpa fasilitas ini, semua program
dalam sebuah sistem, harus mempunyai salinan dari pustaka bahasa mereka (atau
setidaknya referensi rutin oleh program) termasuk dalam tampilan yang dapat
dieksekusi.
1.4.
OVERLAY
Overlay merupakan suatu metode untuk memungkinkan suatu proses
yang membutuhkan memori yang cukup besar menjadi lebih sederhana. Penggunaan
overlays ini dapat menghemat memori yang digunakan dalam pengeksekusian
instruksi-instruksi. Hal ini sangat berguna terlebih jika suatu program yang
ingin dieksekusi mempunyai ukuran yang lebih besar daripada alokasi memori yang
tersedia.
Cara kerjanya yaitu pertama-tama
membuat beberapa overlays yang didasarkan pada instruksiinstruksi yang
dibutuhkan pada satu waktu tertentu. Setelah itu, membuat overlays drivernya
yang digunakan sebagai jembatan atau perantara antara overlays yang dibuat.
Proses selanjutnya ialah me-load instruksi yang dibutuhkan pada satu waktu ke
dalam absolut memori dan menunda instruksi lain yang belum di butuhkan pada
saat itu. Setelah selesai dieksekusi maka instruksi yang tertunda akan diload
menggantikan instruksi yang sudah tidak dibutuhkan lagi.
dilanjutkan di postingan selanjutnya berkunjung ke blog ini http://fergifibrian.blogspot.com/
dilanjutkan di postingan selanjutnya berkunjung ke blog ini http://fergifibrian.blogspot.com/
Subscribe to:
Posts (Atom)