perilaku konsumen
1.
Perilaku
Konsumen
a.
Pengertian
Prilaku konsumen Menurut beberapa ahli
a. Schiffman
dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh
sesorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca
konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhannya.
b.
Engel,
Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
c.
Moven
Perilaku konsumen merupakan aktivitas seseorang
saat mendapatkan, mengkonsumsi dan membuang barang atau jasa.
d.
The
American Marketing Association
Perilaku konsumen membagai interaksi dinamis dari
pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan
pertukaran aspek hidupnya.
b.
Pendekatan
Prilaku Konsumen ada 2 yaitu :
1.
Pendekatan
Kardinal
Asumsi:
Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barangdapat diukur dengan
satuan kepuasan (misalnya mata uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi
akanmenambash kepuasan yang diperoleh konsumen tersebutdalam jumlah tertentu.
Tambahan kepuasan yang diperoleh dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi
disebut kepuasan marginal (MarginalUtility). Berlaku hukum tambahan kepuasan
yang semakin menurun (The Law of Diminishing Marginal Utility), yaitu besarnya
kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang
dikonsumsi secara terus menerus.
2.
Pendekatan
Ordinal
Kelemahan
pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan
konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada
kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan. Pendekatan ordinal
mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif). Tingkat kepuasan
konsumen dengan menggunakan kurva indiferens (kurva yg menunjukkan tingkat
kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang
sama).
Menurut
Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (
hasil) suatu produk dengan harapannya.
c.
Konsep elastisitas ada 3 yaitu :
Pengertian Elastisitas
(pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan
(perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.
1.
Elastisitas
harga
Elastisitas harga
(price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau
yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang
tersebut.
2.
Elastisitas
silang
Elastisitas silang
(cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta,
yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain(y).
3.
Elastisitas
Pendapatan
Elastisitas
pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu
barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil
konsumen.
2.
Perilaku
Produsen
a.
Pengertian
Perilaku Produsen
Sebuah
usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau
yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang
yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan
mengelola suatu bisnis.
Pengusaha
berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah
usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas
pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber
daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha
lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang
menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis. Agar
berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
•
Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi,
rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan
bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
•
Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk
mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
•
Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan
membimbing anak buahnya.
•
Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan
kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya
b. Fungsi
Produksi
Produsen
ialah orang yang menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa untuk dijual
atau dipasarkan demi tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Orang yang
memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi
kebetuhan adalah konsumen. Produksi juga merupakan konsep arus (flow consept),
bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang
dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau
jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai
tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:
Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai
tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:
1)
berapa output yang harus diproduksikan, dan
2)
berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input)
dipergunakan.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1)
bahwa
produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum,
2)
bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam
pasar persaingan sempurna.
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk.
Dalam teori ekonomi, sifat fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum
yang disebut : The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk.
Dalam teori ekonomi, sifat fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum
yang disebut : The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.
c. Least
Cost Combination
Persoalan
least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan
biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi.
3.
Biaya
dan Penerimaan
a.
Pengertian
Biaya
Menurut Supriyono (2000;16), Biaya
adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh
penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
Menurut Henry Simamora (2002;36),
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa
yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi
organisasi.
Menurut Mulyadi (2001;8), Biaya
adalah pengorbanan sumber ekonomis yang
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Menurut Masiyah Kholmi, Biaya adalah
pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat di saat sekarang
atau di masa yang akan datang bagi perusahaan.
b.
Macam-macam
biaya
Menurut Mulyadi (2005:13), Biaya digolongkan sebagai
berikut;
1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan
penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran,
misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut “biaya telepon”.
2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat
digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.
Biaya Produksi, yaitu semua biaya
yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku
menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
2.
Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya
yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya
iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll.
3.
Biaya Administrasi dan Umum, yaitu
biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran
produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Ada
2 golongan, yaitu:
1.
Biaya Langsung (direct cost),
merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada
sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung
terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2.
Biaya Tidak Langsung (indirect
cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai,
dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya
overhead pabrik.
4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume
Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu
1.
Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang
jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau
aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi.
2.
Biaya Variabel (variable cost),
biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume
kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
3.
Biaya Semi Variabel, biaya yang
jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya
semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya
listrik yang digunakan.
4.
Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap
untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan
pada volume produksi tertentu.
5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian,
yaitu;
1.
Pengeluaran Modal (Capital
Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada
periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada
periode akuntansi yang akan datang.
2.
Pengeluaran Pendapatan (Revenue
Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode
akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.
c.
Pengertian
Penerimaan
Kita ketahui bahwa proses produksi
yang dilakukan oleh seorang produsen akan menghasilkan sejumlah barang, atau
produk. Produk inilah yang merupakan jumlah barang yang akan dijual dan
hasilnya merupakan jumlah penerimaan bagi seorang produsen. Jadi pengertian
penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan atas penjualan
produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi penerimaan diistilahkan revenue.
Anda bisa melihat sekitar lingkungan
tempat tinggal Anda, seperti seseorang menjajakan goreng pisang atau lainnya,
maka akan diterima sejumlah uang dari penjualan goreng pisang tersebut dan ini
merupakan penerimaan bagi orang tersebut.
Dari contoh di atas misalkan penjual
pisang goreng tersebut memperoleh uang 20.000,- dan harga pisang goreng perbuah
Rp. 200,00 maka jumlah pisang goreng yang dijual sebanyak 100 pisang goreng.
Oleh sebab itu jumlah penerimaan ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah
produk (barang yang dihasilkan) dan harga produk tersebut. Jadi semakin banyak
jumlah barang yang dijual semakin besar jumlah penerimaan.
Pengertian penerimaan menurut para
ahli :
Menurut Johnson dan Medinnus (1967)
pengertian penerimaan adalah “pemberian cinta tanpa syarat sehingga penerimaan
orang tua terhadap anaknya tercermin melalui adanya perhatian yang kuat, cinta
kasih terhadap anak serta sikap penuh kebahagiaan mengasuh anak”.
Sedangkan menurut Coopersmith (1967)
penerimaan orang tua terungkap melalui “perhatian pada anak, kepekaan terhadap
kepentingan anak, ungkapan kasih sayang dan hubungan yang penuh kebahagiaan
dengan anak”.
Serta pernyataan Coopersmith dalam
Walgito (1993) menyatakan pula penerimaan orang tua dicerminkan dalam perhatian
orang tua terhadap anak, tanggap kebutuhan dan keinginan anak, adanya kasih
sayang dan kehangatan orang tua dengan anak.
Ditambahkan pula oleh Hurlock
(1978), konsep penerimaan orang tua ditandai oleh: perhatian besar dan kasih
sayang anak. Orang tua yang menerima akan memperhatikan perkembangan kemampuan
anak dan memperhitungkan minat. Anak yang diterima umumnya bersosialisasi
dengan baik, kooperatif, ramah, loyal, secara emosional stabil, dan gembira.
d.
keuntungan
maksimum/maksimal ada 3 pendekatan yaitu :
1.
Pendekatan
Total
Gambar 2.
Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Total
2.
Pendekatan
Marjinal
Gambar 4.
Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal
3.
Pendekatan
Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk
suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR)
adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ
adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini
adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan
dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp
6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil
penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum
dengan pendekatan rata-rata, yaitu menggabungkan antara pasar persaingan
sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna.
RUANG LING KUP EKONOMI DAN PENENTUAN HARGA PENAWARAN DAN PERMINTAAN
RUANG LINGKUP EKONOMI TERDIRI DARI
A). DEFINISI EKONOMI
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang
dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos) yang berarti
“peraturan, aturan, hukum“. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan
rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi
atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Ø DEFINISI EKONOMI MENURUT
PARA AHLI
- ADAM SMITH
Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara
- MILL J. S
Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan
- ABRAHAM MASLOW
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien
- HERMAWAN KARTAJAYA
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya
- PAUL A. SAMUELSON
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat
Ø METODOLOGI EKONOMI
Sering disebut sebagai The queen of social
sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif
untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain
dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General
equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang
dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode
kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi
sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak,
metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan
metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
B). PERBEDAAN EKONOMI MIKRO
DAN MAKRO
Ø Terletak pada ruang lingkup
yang dibahas
Ø Jika pada ekonomi Mikro
hanya membahas variable-variable ekonomi dalam ruanglingkup kecil saja
Ø Sedangkan ekonomi Makro
membahas tentang keterkaitan suatu ekonomi dalam ruang lingkup yang lebih besar
dan menyeluruh
Ø pada umumnya pendekatan mikro terkait dengan
keputusan-keputusan yang diambil oleh para pelaku ekonomi dengan mengacu pada
signal harga pasar
Ø Sedangkan dalam ekonomi Makro analisis dijalankan
terhadap keseluruhan produsen dan konsumen dalam perekonomian
Ø Pemahaman konsep-konsep ekonomi mikro dan aplikasinya
dalam ekonomi dan bisnis memungkinkan para pelaku ekonomi untuk membuat
keputusan yang optimal
Ø Teori ekonomi makro menerangkan aspekaspek seperti
penentuan tingkat perekonomian negara yang berkaitan dengan sampai di mana
suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa
Ø
C). MASALAH-MASALAH POKOK EKONOMI DAN PENGARUH MEKANISME HARGA
Ø MASALAH POKOK EKONOMI
Masalah
pokok ekonomi dapat ditinjau dari 3 sudut pandang:
1) PRODUKSI, adalah segala tindakan
yang ditunjukan untuk meningkatkan nilai guna / manfaat dari suatu barang.Karena
sifat manusia yang tidak pernah mengalami tingkat kepuasan yang hakiki, maka
berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah mencukupi kebutuhan manusia;
sehingga selama itu pula produksi menjadi masalah pokok ekonomi.
2) DISTRIBUSI, adalah segala kegiatan
yang ditunjukan untuk menyampaikan atau menyalurkan barang hasil produksi dari
produsen hingga sampai ke tangan konsumen akhir/pemakai.
Yang
termasuk kegiatan distribusi diantaranya : Pengemasan, pensortiran/pemilahan,
pengepakan, penyimpanan/pergudangan, pengangkutan, dll
Distribusi
dapat dibedakan menjadi 2 cara :
·
Distribusi langsung, dimana barang hasil produksi langsung disalurkan ke
konsumen akhir/pemakai.
·
Distribusi tidak langsung, dimana dalam penyalurannya melalui beberapa
perantara, seperti : agen, grosir, eksportir, importir, komisioner, makelar,
pedagang eceran, dll. Semakin panjang mata rantai penyaluran sangat
dimungkinkan harga yang ditanggung konsumen akhir lebih mahal.
3) KONSUMSI, adalah segala tindakan
yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang.
Kegiatan
konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor :
· Faktor
Internal, seperti : pendapatan, selera karakter, kepribadian, motivasi.
· Faktor
Eksternal, seperti : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status sosial,
kebijakan pemerintah, dll.
Ø PENGARUH MEKANISME HARGA
Krisis
finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007 telah mengakibatkan
perlambatan ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan daya beli masyarakat
menurun. Banyak pihak yang mengatakan bahwa krisis hanya terjadi pada negara
maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat bahwa sebagian
negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing market) menguasai 60%
pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara maju. Karena itu, jika
terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak pada permintaan
barang-barang dari negara yang sedang tumbuh (emerging countries). Tentu hal
ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha, khususnya
industri.
Harapan
untuk segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir
tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat
dilihat dari beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan
yang terus menurun, meningkatnya suku bunga SBI, inflasi yang semakin
terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi
tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa indonesia sudah
memasuki tahap recovery atau kebangkitan. Memang masih banyak faktor lain yang
mempengaruhi sekaligus menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan
tingkat suku bunga bank, inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat
dijadikan barometer.
D). SISTEM PEREKONOMIAN DAN
MACAM – MACAM SISTEM PEREKONOMIAN
Bersumber dari tiga masalah pokok ekonomi
yaitu what, how, dan for whom, maka setiap masyarakat dan negara
membutuhkan adanya tindakan pengambilan keputusan. Adapun bentuk pengambilan
keputusan tersebut dituangkan dalam suatu sistem ekonomi yang dianut oleh
negara yang bersangkuta
Ø Sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur
atau mengorganisasi seluruh aktivitas ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara
atau pemerintah, maupun rumah tangga masyarakat atau swasta. Aktivitas ekonomi
yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang
meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Sistem ekonomi yang digunakan suatu negara berbeda-beda, karena secara historis suatu negara mempunyai keadaan alam, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga sosial, falsafah, dan ideologi yang berbeda, sehingga sistem ekonomi yang dipakai sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Sistem perekonomian sekarang ini jauh lebih kompleks seiring berkembangnya kegiatan perekonomian suatu negara, sehingga dapat menjawab tiga pertanyaan pokok what (apa dan berapa banyak barang diproduksi), how (bagaimana cara memproduksi), dan for whom (untuk siapa barang diproduksi).
Ø MACAM-MACAM SISTEM PEREKONOMIAN
1.
Sistem Ekonomi Tradisional
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri:
1.
Belum ada pembagian kerja
2.
Pertukaran dengan sistem barter
3.
Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
4.
Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
5.
Bertumpu pada sektor agraris
6.
Keadaan masyarakatnya masih statis, tradisional, dan miskin
Kelebihan:
1.
Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
2. Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
3. Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
2. Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
3. Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
Kelemahan:
1.
Tidak ada kerja sama antarindividu atau masyarakat
2. Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
3. Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
4. Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
2. Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
3. Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
4. Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
2.
Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi Pancasila”.
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai berikut.
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
- Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
- Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
- Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
- Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
- Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
- Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Ciri
negatif dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus dihindarkan di antaranya
sebagai berikut.
- Sistem free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
- Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
- Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.
3. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem
ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara memberi kebebasan kepada
setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori
yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The
Wealth of Nations’, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran
pokoknya memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Ciri-ciri;
- Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan.
- Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar.
- Adanya persaingan bebas.
- Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
- Modal memegang peran penting.
- terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan.
Kelebihan:
- Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi.
- Terdorong untuk mengejar kemakmuran bagi dirinya sendiri.
- Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan.
- Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan.
Kelemahan:
- Menimbulkan persaingan tidak sehat.
- Terdapat kesenjangan kaya dan miskin.
- Menimbulkan monopoli.
- Terdapat eksploitasi SDM.
- Pemanfaatan SDA sering tidak memerhatikan kelestarian lingkungan.
5. Sistem Ekonomi
Sosialis/Terpusat
Sistem
ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian
ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan
yang ditentukan. Sistem ekonomi ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh
Karl Marx dalam bukunya yang berjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi
sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang
ekonomi melakukan pembatasan-pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat.
Ciri-ciri:
- Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat.
- Semua alat produksi dikuasai oleh negara.
- Produksi, distribusi, dan konsumsi diatur secara terpusat.
- Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.
Kelebihan:
- Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian.
- Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
- Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.
- Mudah melakukan pengendalian harga.
Kelemahan:
- Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan.
- Potensi dan daya kreasi tidak berkembang.
- Tidak terdapat kebebasan individu.
5. Sistem Ekonomi Campuran (Sosialis dan Liberal)
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Pada sistem ekonomi campuran, antara pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut meningkatkan kegiatan perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Ciri-ciri:
- Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
- Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian.
Kelebihan:
- Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas.
- Fluktuasi harga dapat lebih terkendali.
- Hak milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya.
Kekurangan:
- Jika peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme.
- Jika peran swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat.
Sumber :
http://www.plengdut.com/2013/01/macam-macam-sistem-ekonomi.html
C). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN PERMINTAAN
1. Harga barang itu sendiri
Sesuai dengan hukum permintan itu sendiri "semakin turun nilai harga barang, maka akan semakin banyak jumlah barang yang diminta dan sebaliknya semakin tinggi nilai harga barang, makan semakin dikit pula jumlah barang yang diminta". Jadi harga barang itu sendiri juga sangat berpengaruh terhadap permintaan.
PENENTUAN HARGA PENAWARAN DAN PERMINTAAN
TERDIRI DARI
A). PENGERTIAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN
Teori penawaran dan permintaan
(bahasa Inggris: supply
and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan
di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan
untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat
penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro terhadap
perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual. Ia juga digunakan sebagai
titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini
memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi
sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas
yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan
kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat
mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya
pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Ø Pengertian penawaran
Penawaran
adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk
dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar
ekonomi.
Ø Pengertian permintaan
Permintaan
adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
B). HUKUM PENAWARAN DAN PERMINTAAN
Ø Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah
makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan
oleh para penjual dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit
jumlah barang yang ditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan
penurunan harga ekuilibrium dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium.
Penurunan penawaran menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkan
penurunan kuantitas ekulibrium.
Ø Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah
makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan
sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang
diminta. Adanya kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga
ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan
penurunan harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.
Ø Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
1. Harga barang itu sendiri
Sesuai
dengan hukum penawaran itu sendiri "semakin tinggi nilai harga barang,
maka akan semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan dan sebaliknya
semakin rendah nilai harga barang, makan semakin dikit pula jumlah barang yang
ditawarkan Jadi harga barang itu sendiri juga sangat berpengaruh terhadap
penawaran.
2. Harga barang-barang lain (barang-barang
substitusi)
Permintaan
barang akan berkurang jika ada harga barang pesaing yang lebih murah, jadi
penawaran pun harus dikurangi supaya bisa menutupi kekurangan dalam permintaan
suatu barang.
3. Biaya produksi
Jika
biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat
produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu
bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya
teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu
penurunan harga.
4. Tujuan-tujuan perusahaan
Perusahaan
yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan
menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi
tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka
perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah
sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
5. Pajak
Tinggi
nya pajak akan mempengaruhi kestabilan harga suatu barang, jadi jika pajak
tinggi maka barang pun otomatis harganya akan lebih tinggi dan permintaan
konsumen akan berkurang.
6. Tingkat teknologi yang digunakan
Adanya
kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan
produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
7. Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila
kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat
harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi
mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung
mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.
- Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya.
- Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X). Contoh harga HDD(Hard Disk Drive) komputer mengalami kenaikkan pasca musibah di negeri Thailand:
Kurva
Penawaran :
Qs
= f (Pq, Pl.i, C, O, T)
Ket
:
- Qs : jumlah barang yang ditawarkan
- Pq : harga barang itu sendiri
- Pl.i : harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)
- O : tujuan-tujuan perusahaan
- T : tingkat teknologi yang digunakan.
Ø Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Permintaan seseorang atau
suatu masyarakat akan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara
faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah :
1. Harga barang itu sendiri
Sesuai dengan hukum permintan itu sendiri "semakin turun nilai harga barang, maka akan semakin banyak jumlah barang yang diminta dan sebaliknya semakin tinggi nilai harga barang, makan semakin dikit pula jumlah barang yang diminta". Jadi harga barang itu sendiri juga sangat berpengaruh terhadap permintaan.
2. Harga barang-barang subsitusi
Konsumen
akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk
dijadikan alternatif penggunaan. Contohnya: bila seseorang yang sedang pergi
dinas ke jogyakarta membutuhkan transportasi untuk sampai ke kota tujuan dan
sudah biasa menggunakan pesawat terbang. Tetapi harga tiket pesawat
Jakarta-Jogyakarta harganya sedang melonjak sedangkan harga tiket kereta api
lebih murah, maka konsumen cenderung akan memilih kereta api sebagai alat
transportasi untuk menghemat biaya. Dan kereta api termasuk kedalam barang
substitusi (pengganti).
3. Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan
masyarakat
Orang
yang punya gaji dan tunjangan yang besar maka dia dapat membeli banyak barang
yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan
mengirit pemakaian barang yang dibelinya sehingga tidak terlalu banyak
pengeluarannya.
4. Selera dan prilaku seseorang atau
masyarakat
Selera
konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta.
Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan
terhadap barang tersebut akan meningkat pula. contohnya, sekarang ini banyak
orang yang mencari Ponsel Blackberry yang sedang trend sekarang ini, karena
selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan barang
tersebut akan meningkat.
5. Jumlah penduduk.
Pertambahan penduduk akan
memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu
wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
- Kurva permintaan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk table.
- Fungsi permintaan ( demand function) adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Qd = f ( Pq, Ps.i, Y, S, D)
Ket:
•Qd : Jumlah barang yang diminta
•Pq : harga barang itu sendiri
•Ps.i : harga barang pengganti(subtitusi)
• Y : Pendapatan
•S : selera
•D : jumlah penduduk
D). PENENTU HARGA KESEIMBANGAN
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_keseimbangan
Subscribe to:
Posts (Atom)