TAUKAH ANDA BERBARING DI REL KERETA API BISA JUGA UNTUK BEROBAT
Jakarta - Rel kereta api aktif di Stasiun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), menjadi tempat berkumpul para lansia. Aliran listrik di rel kereta tersebut diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Sekitar 10 orang lansia dengan santai berbaring. Kedua tangan dan kakinya diletakkan di atas seketika tubuh mereka bergetar tersengat aliran listrik. Kegiatan seperti ini biasa dilakoni selama 1 jam.
Jarangnya kereta yang melintas membuat para lansia merasa nyaman. Kereta jurusan Kota-Tangerang datang setiap 1,5 jam sekali. Pengobatan seperti ini bisa dilakukan siapapun tanpa dipungut biaya.
Sri Mulyati (50) misalnya, mengaku menderita penyakit gula, asam urat, kolestro dan darah tinggi. Selama 13 tahun berobat ke dokter, alternatif penyakitnya tak kunjung sembuh.
Mendengar dari tetangga sejak 1 tahun lalu, Sri mulai mencoba terapi pengobatan di rel kereta api. Percaya atau tidak, ibu 7 anak ini merasa kesehatannya sudah mulai membaik. Biasanya Sri datang setiap hari.
"Sekarang sudah enakan," katanya kepada detikcom Selasa (19/7/2011).
Hal serupa juga diutarakan oleh Warsi (40), warga Semanan, Kalideres ini. Sejak 1 lalu dia sakit asam urat. Setelah merasakan terapi dia merasa kakinya lebih enak saat jalan.
"Sudah tidak sakit lagi, badan enteng," imbuhnya.
Ketika hari semakin sore, para lansia terus berdatangan. Umumnya mereka datang membawa lap dan sebotol air. Nantinya lap itu akan disiram air agar menghasilkan tegangan listrik yang lebih besar.
"Kalau basah listriknya lebih besar," ungkapnya.(did/irw)
Sekitar 10 orang lansia dengan santai berbaring. Kedua tangan dan kakinya diletakkan di atas seketika tubuh mereka bergetar tersengat aliran listrik. Kegiatan seperti ini biasa dilakoni selama 1 jam.
Jarangnya kereta yang melintas membuat para lansia merasa nyaman. Kereta jurusan Kota-Tangerang datang setiap 1,5 jam sekali. Pengobatan seperti ini bisa dilakukan siapapun tanpa dipungut biaya.
Sri Mulyati (50) misalnya, mengaku menderita penyakit gula, asam urat, kolestro dan darah tinggi. Selama 13 tahun berobat ke dokter, alternatif penyakitnya tak kunjung sembuh.
Mendengar dari tetangga sejak 1 tahun lalu, Sri mulai mencoba terapi pengobatan di rel kereta api. Percaya atau tidak, ibu 7 anak ini merasa kesehatannya sudah mulai membaik. Biasanya Sri datang setiap hari.
"Sekarang sudah enakan," katanya kepada detikcom Selasa (19/7/2011).
Hal serupa juga diutarakan oleh Warsi (40), warga Semanan, Kalideres ini. Sejak 1 lalu dia sakit asam urat. Setelah merasakan terapi dia merasa kakinya lebih enak saat jalan.
"Sudah tidak sakit lagi, badan enteng," imbuhnya.
Ketika hari semakin sore, para lansia terus berdatangan. Umumnya mereka datang membawa lap dan sebotol air. Nantinya lap itu akan disiram air agar menghasilkan tegangan listrik yang lebih besar.
"Kalau basah listriknya lebih besar," ungkapnya.(did/irw)
Sumber:Detik.com
IBU TERMUDA DALAM SEJARAH, MELAHIRKAN SAAT USIA 5 TAHUN
Pisco, Peru, Lina Medina adalah ibu muda yang pernah tercatat dalam sejarah. Ia mengalami menarche atau menstruasi pertama pada usia 8 bulan, pembesaran payudara usia 4 tahun dan melahirkan pada usia 5 tahun.
Pada tahun 1939, di sebuah rumah sakit di Pisco Peru, datang seorang wanita keturunan India dengan wajah lelah dan pakaian compang-camping dari kaki bukit Andes. Dia dituntun oleh tangan seorang gadis kecil pemalu dengan perut yang sangat menonjol.
Menunjuk pada gadis kecil yang ketakutan, wanita India tersebut memohon kepada dokter bedah Dr Geraldo Lozada untuk mengusir roh-roh jahat yang menguasai diri si gadis kecil.
Awalnya Dr Lozada mengira gadis kecil yang bernama Lina Medina itu menderita tumor perut. Namun betapa terkejutnya ketika diperiksa diketahui bahwa Lina tengah hamil 8 bulan, yang membuat gadis kecil usia 5 tahun tersebut menjadi ibu termuda di dunia yang pernah ada, seperti dilansir Huffingtonpost dan Oddee, Kamis (24/11/2011).
Dr Lozada membawanya ke Lima, ibukota Peru, untuk mengkonfirmasi pada dokter spesialis lain bahwa Lina benar-benar sedang hamil. Satu setengah bulan kemudian, pada 14 Mei 1939, Lina melahirkan anak laki-laki dengan operasi caesar karena panggulnya yang kecil. Operasi dilakukan oleh Dr Lozada dan Dr Busalleu dan Dr Colretta yang memberikan anestesi.
Kasusnya dilaporkan secara detail oleh Dr Edmundo Escomel ke La Presse Medicale, bersama dengan rincian tambahan bahwa Lina telah mengalami menarche pada usia 8 bulan, perkembangan payudara pada usia 4 tahun. Pada usia 5 tahun Lina sudah mengalami pelebaran tulang panggul dan pematangan tulang.
Anak Lina lahir dengan berat 2,7 kg dan diberi nama Gerardo. Saat tumbuh besar, Gerardo percaya bahwa Lina adalah kakaknya, tetapi pada usia 10 tahun ia baru mengetahui bahwa Lina adalah ibunya. Ia tumbuh dengan sehat, namun si anak meninggal tahun 1979 pada usia 40 tahun karena penyakit di sumsum tulang.
Tidak ada bukti siapa yang menghamili Lina Medina. Lina pun tidak pernah mengungkapkan siapa ayah dari anaknya. Ayah Lina pernah ditangkap atas dugaan pemerkosaan dan inses, namun kemudian dibebaskan karena kurangnya bukti.
Lina Medina kemudian menikah dengan Raul Jurado, yang menjadi ayah dari anak keduanya pada tahun 1972. Mereka tinggal di sebuah distrik miskin di Lima yang dikenal sebagai Chicago Chico (Little Chicago).
Meskipun kasus ini disebut bohong (hoax) oleh beberapa orang, namun sejumlah dokter telah memverifikasi selama bertahun-tahun berdasarkan biopsi, sinar X kerangka janin dalam rahim, serta foto-foto yang diambil oleh dokter yang merawatnya.
Pubertas prekoks (pubertas dini pada anak) ekstrem yang terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun memang sangat jarang tetapi bukan tidak pernah terjadi. Kehamilan dan persalinan pada anak kecil juga masih sangat jarang karena pubertas prekoks sangat diperlakukan untuk menekan kesuburan, mempertahankan potensi pertumbuhan dan mengurangi konsekuensi sosial dari perkembangan seksual di masa kecil.
(mer/ir)
Sumber: artikel-menarik.com
READ MORE - IBU TERMUDA DALAM SEJARAH, MELAHIRKAN SAAT USIA 5 TAHUN
Pada tahun 1939, di sebuah rumah sakit di Pisco Peru, datang seorang wanita keturunan India dengan wajah lelah dan pakaian compang-camping dari kaki bukit Andes. Dia dituntun oleh tangan seorang gadis kecil pemalu dengan perut yang sangat menonjol.
Menunjuk pada gadis kecil yang ketakutan, wanita India tersebut memohon kepada dokter bedah Dr Geraldo Lozada untuk mengusir roh-roh jahat yang menguasai diri si gadis kecil.
Awalnya Dr Lozada mengira gadis kecil yang bernama Lina Medina itu menderita tumor perut. Namun betapa terkejutnya ketika diperiksa diketahui bahwa Lina tengah hamil 8 bulan, yang membuat gadis kecil usia 5 tahun tersebut menjadi ibu termuda di dunia yang pernah ada, seperti dilansir Huffingtonpost dan Oddee, Kamis (24/11/2011).
Dr Lozada membawanya ke Lima, ibukota Peru, untuk mengkonfirmasi pada dokter spesialis lain bahwa Lina benar-benar sedang hamil. Satu setengah bulan kemudian, pada 14 Mei 1939, Lina melahirkan anak laki-laki dengan operasi caesar karena panggulnya yang kecil. Operasi dilakukan oleh Dr Lozada dan Dr Busalleu dan Dr Colretta yang memberikan anestesi.
Kasusnya dilaporkan secara detail oleh Dr Edmundo Escomel ke La Presse Medicale, bersama dengan rincian tambahan bahwa Lina telah mengalami menarche pada usia 8 bulan, perkembangan payudara pada usia 4 tahun. Pada usia 5 tahun Lina sudah mengalami pelebaran tulang panggul dan pematangan tulang.
Anak Lina lahir dengan berat 2,7 kg dan diberi nama Gerardo. Saat tumbuh besar, Gerardo percaya bahwa Lina adalah kakaknya, tetapi pada usia 10 tahun ia baru mengetahui bahwa Lina adalah ibunya. Ia tumbuh dengan sehat, namun si anak meninggal tahun 1979 pada usia 40 tahun karena penyakit di sumsum tulang.
Tidak ada bukti siapa yang menghamili Lina Medina. Lina pun tidak pernah mengungkapkan siapa ayah dari anaknya. Ayah Lina pernah ditangkap atas dugaan pemerkosaan dan inses, namun kemudian dibebaskan karena kurangnya bukti.
Lina Medina kemudian menikah dengan Raul Jurado, yang menjadi ayah dari anak keduanya pada tahun 1972. Mereka tinggal di sebuah distrik miskin di Lima yang dikenal sebagai Chicago Chico (Little Chicago).
Meskipun kasus ini disebut bohong (hoax) oleh beberapa orang, namun sejumlah dokter telah memverifikasi selama bertahun-tahun berdasarkan biopsi, sinar X kerangka janin dalam rahim, serta foto-foto yang diambil oleh dokter yang merawatnya.
Pubertas prekoks (pubertas dini pada anak) ekstrem yang terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun memang sangat jarang tetapi bukan tidak pernah terjadi. Kehamilan dan persalinan pada anak kecil juga masih sangat jarang karena pubertas prekoks sangat diperlakukan untuk menekan kesuburan, mempertahankan potensi pertumbuhan dan mengurangi konsekuensi sosial dari perkembangan seksual di masa kecil.
(mer/ir)
Sumber: artikel-menarik.com
SUSAH TIDUR ATAU INSOMNIA? INI TIPS MENARIK NYA
Lupakan susu panas atau teh camomile jika Anda tak bisa tidur di malam hari, kini cobalah segelas jus ceri.
Ilmuwan mengklaim konsumsi jus buah bervitamin c ini ternyata dapat meningkatkan kualitas dan durasi tidur dengan baik, meskipun mempunyai rasa yang asam.
Dalam percobaan yang dilakukan ilmuwan dari Centre for Sleep Research, School of Life Sciences partisipan yang minum jus ceri tidak hanya tidur lebih lama, tetapi juga memiliki kualitas tidur yang baik.
Ini terlihat ketika sekelompok sukarelawan tersebut diberi porsi 30ml jus ceri tart atau jus plasebo dua kali sehari selama tujuh hari dan dilengkapi dengan sensor untuk memonitor pola tidur mereka.
Para peserta yang mengkonsumsi jus ceri terlihat mengalami peningkatan sekitar 25 menit di waktu tidur total dan peningkatan 6 persen dalam kualitas tidur mereka.
"Temuan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang sulit tidur karena pekerjaan, insomnia, atau jet lag. Ini karena jus ceri mengandung melatonin yang cukup untuk merespon tidur yang sehat" jelas salah satu peneliti Dr Jason Ellis.(fen)
sumber: artikel-menarik.com
READ MORE - SUSAH TIDUR ATAU INSOMNIA? INI TIPS MENARIK NYA
Ilmuwan mengklaim konsumsi jus buah bervitamin c ini ternyata dapat meningkatkan kualitas dan durasi tidur dengan baik, meskipun mempunyai rasa yang asam.
Dalam percobaan yang dilakukan ilmuwan dari Centre for Sleep Research, School of Life Sciences partisipan yang minum jus ceri tidak hanya tidur lebih lama, tetapi juga memiliki kualitas tidur yang baik.
Ini terlihat ketika sekelompok sukarelawan tersebut diberi porsi 30ml jus ceri tart atau jus plasebo dua kali sehari selama tujuh hari dan dilengkapi dengan sensor untuk memonitor pola tidur mereka.
Para peserta yang mengkonsumsi jus ceri terlihat mengalami peningkatan sekitar 25 menit di waktu tidur total dan peningkatan 6 persen dalam kualitas tidur mereka.
"Temuan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang sulit tidur karena pekerjaan, insomnia, atau jet lag. Ini karena jus ceri mengandung melatonin yang cukup untuk merespon tidur yang sehat" jelas salah satu peneliti Dr Jason Ellis.(fen)
sumber: artikel-menarik.com
Subscribe to:
Posts (Atom)